Bagi Anda yang selalu mengikuti perkembangan IT tentu sudah tidak asing dengan istilah VR. Teknologi VR dewasa ini pun semakin marak penggunaannya. Namun, apa teknologi VR itu sebenarnya? Pada kesempatan kali ini Anda akan diajak mengulas lengkap mulai dari pengertian VR adalah, fungsi, hingga cara kerjanya. Simak lebih lanjut yuk!
Teknologi VR atau Virtual Reality bukan hal baru lagi di Indonesia. Penggunaannya didapati sudah merambah ke banyak sektor, mulai dari permainan hingga model belajar. Teknologi ini pun sering dimanfaatkan para orang tua sebagai media mengenalkan bermacam jenis binatang, bentuk, makanan, atau lainnya kepada anak usia dini.
Dari segi bahasa teknologi VR terdiri dari dua kata. Kata pertama virtual memiliki arti tidak nyata atau maya. Adapun kata kedua reality berarti realitas. Secara bahasa Virtual Reality merupakan sebuah realitas yang tidak nyata. Bagaimana maksudnya?
Penjelasan lebih detailnya sebagai berikut. VR adalah sebuah teknologi yang memungkinkan penggunanya bisa berinteraksi dengan lingkungan dunia maya yang disimulasikan komputer menggunakan software.
Penggunaan teknologi VR ini membuat pengguna merasa tengah berada di dalam lingkungan dunia maya tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan akhirnya dapat menciptakan realitas maya yang terlihat begitu nyata.
Sejarah teknologi Virtual Reality mulai muncul di era 1800-an, saat gagasan membuat alternatif realitas tercetus seiring dengan perkembangan praktik fotografi. Di tahun 1838 misalnya ditemukan stereoskop pertama yang memanfaatkan dua buah cermin kembar yang memproyeksikan gambar. Adapun di tahun 1839, stereoskop tersebut di-upgrade menjadi View Master yang kemudian dipatenkan di tahun 1939.
Perkembangan teknologi VR terus berlanjut. Hingga di tahun 1956 dibuatlah simulasi Sensorama oleh Morton Heilig. Simulasi tersebut bisa membuat para penggunanya merasakan suasana lingkungan perkotaan dengan sensasi menaiki sepeda motor. Simulasi ini sudah dilengkapi multisensory stimulasi yang membuat penggunanya bisa melihat jalan, merasakan getaran motor, mendengar suara mesin motor, bahkan hingga mencium aroma mesin motor. Morton Heilig selanjutnya mematenkan peralatannya dengan nama Telesphere Mask.
Pada masa awal kemunculan teknologi Virtual Reality juga dikenal Peta Bioskop Aspen yang digagas MIT di tahun 1977 silam. Program tersebut berupa simulasi kasar mengenai kota Aspen, Colorado. Menggunakan program tersebut penggunanya dapat mengembara di salah satu dari tiga pilihan mode musim dingin, musim panas, atau polygon. Para pemrakarsanya memotret setiap pergerakan yang mungkin lewat pandangan jalan kota besar di berbagai pilihan musim dan juga pada model dasar dimensi kota untuk pilihan polygon.
Selanjutnya di tahun 1980 mulailah dikenal istilah Virtual Reality yang dipopulerkan salah satu pelopor modern, Jaron Lanier. Pada tahun 1985 Lanier mendirikan perusahaan VPL Riset. Dari sinilah istilah Virtual Reality diperkenalkan oleh Lanier termasuk sarung tangan dan kaca mata atau google yang diperlukan pengguna agar bisa merasakan pengalaman VR.
Setelah melewati perkembangan dari tahun ke tahun sekarang teknologi VR mulai bisa dinikmati secara luas. Memang teknologi ini cukup identik dengan dunia gaming, tapi penggunaannya sebenarnya sangat luas dan memiliki bermacam fungsi yang mendukung kehidupan manusia. Penggunaan teknologi VR cukup merata mulai dari dunia pendidikan, kesehatan, konstruksi, dan lainnya.
Dalam bidang pendidikan teknologi VR menawarkan media belajar yang lebih efektif dan interaktif. Hal ini karena teknologi ini memberi kesempatan pelajar bisa merasakan pembelajaran dengan suasana baru yang tidak membosankan dan mudah dipahami.
Di bidang kesehatan teknologi VR dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit pasien. Duke University sempat melakukan penelitian yang hasilnya teknologi VR bisa membantu proses pengobatan pasien yang mengalami kelumpuhan penuh jadi kelumpuhan parsial.
Pembuatan rancangan desain suatu bangunan kini bisa dibuat lebih mudah menggunakan teknologi VR. Kualitas grafis yang dihasilkan cukup baik karena sudah menerapkan teknologi 3 Dimensi dengan hasil lebih detail dibanding 2 Dimensi.
Dalam bidang transportasi teknologi Virtual Reality bisa digunakan untuk simulasi. Contohnya simulasi penerbangan untuk calon pilot. Penggunaan teknologi ini bisa memangkas biaya simulasi penerbangan yang tidak murah dan sekaligus menekan risiko kecelakaan bila melakukan simulasi langsung.
Pada bidang militer, fungsi teknologi VR bisa digunakan untuk simulasi perang, latihan menembak, dan menjinakkan bom.
Bidang Teknik dan Otomotif
Tahun 2015 lalu didapati sebuah perusahaan transportasi menerapkan teknologi VR dalam simulasi desain dan uji coba produk anyar yang dibuatnya. Penggunaan teknologi VR dinilai sangat membantu dalam membuat desain mobil secara mendetail sebelum direalisasikan.
Baca juga: Cara meningkatkan penjualan properti dengan 3D Virtual Tour
Setelah mengetahui pengertian VR adalah dan fungsinya mungkin Anda masih tidak habis pikir bagaimana mungkin teknologi ini menggiring otak manusia hingga bisa menikmati dunia maya. Cara kerja teknologi VR memang demikian, membuat seolah-olah penggunaannya tengah berada di dunia imajinasi dengan menghapus lingkungan nyata yang ada di sekitarnya. Hanya saja untuk bisa bekerja sebagaimana mestinya diperlukan sejumlah perangkat tambahan.
Salah satu perangkat yang biasa digunakan agar bisa menikmati teknologi VR adalah headset VR. Alat ini berbentuk seperti kacamata selam dengan lensa yang tertutup. Alat ini memiliki bagian yang berfungsi sebagai wadah meletakkan smartphone yang menjad media memproyeksikan gambar jadi nyata.
Seiring dengan perkembangan yang ada, kini ada juga headset VR yang dalam penggunaannya tidak membutuhkan smartphone lagi. Pasalnya di dalam alat sudah disemati layar khusus yang berfungsi memproyeksikan gambar dan menghubungkan pengguna secara langsung dengan komputer memanfaatkan fitur bluetooth.
Agar momen menikmati teknologi Virtual Reality lebih seru, penggunaan headset VR bisa juga ditambah dengan perangkat pendukung lain, contohnya joystick dan headphone yang memungkinkan pengguna mendengar suara lebih jelas. Perangkat tambahan inilah yang akan membuat pengguna merasakan umpan balik dan bisa berinteraksi di dunia maya.
Baca juga: Cara Cegah Pusing Pasca Memakai Kacamata Virtual Reality
Menurut Strate School of Design terdapat beberapa elemen VR seperti yang tertulis dalam buku berjudul “Understanding Virtual Reality, Interface, Application, and Design”. Beberapa elemen tersebut diantaranya dunia virtual yang menjadi komponen utama VR, immersion, sensory feedback, dan interactivity. Penggunaan sejumlah alat di atas menggabungkan elemen-elemen VR hingga bisa bekerja dan mencapai tujuan.
Adapun secara garis besar cara kerja VR menggabungkan tampilan yang disajikan pada layar VR kemudian diteruskan ke mata pengguna. Secara alami otak akan memproses gambar tersebut sehingga akan memunculkan ilusi gambar 3D atau 3 Dimensi yang seolah terasa benar-benar nyata.
Baca juga: 6 Contoh Penggunaan Teknologi Virtual Reality (VR)
Apabila Anda tertarik menggunakan teknologi virtual reality untuk mengembangkan bisnis Anda, Anda bisa percayakan dengan menggunakan jasa virtual tour dari Pointbox Indonesia.
Pointbox hadir di Indonesia agar mempermudah perusahaan membuat virtual reality yang dapat membantu meningkatkan pengalaman audiens dan menjadi salah satu bentuk promosi digital bisnis Anda.
Anda dapat melihat perkiraan biaya jasa pada kalkulator yang telah disediakan Pointbox. Dapatkan penawaran menarik dan terbaik dari Pointbox untuk membantu meningkatkan bisnis Anda.