Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) telah menunjukkan potensi yang besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam terapi rehabilitasi stroke. Terapi stroke tradisional membutuhkan waktu dan upaya yang intensif, namun dengan hadirnya VR Hand, solusi baru muncul untuk membantu pemulihan pasien stroke secara lebih efektif dan menyenangkan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana VR Hand dapat menjadi solusi yang menjanjikan dalam terapi stroke, membawa perubahan positif dalam perawatan dan pemulihan pasien.
Teknologi yang satu ini memberikan citraan yang imersif bagi para penggunanya, sehingga mereka dapat merasa berada di situasi atau tempat tertentu. Anda dapat mengatakan bahwa teknologi realitas nyata ini adalah proses penghapusan dunia sesungguhnya. Sehingga membuat penggunanya masuk dalam dunia virtual.
Virtual reality yang kerap kali memiliki manfaat dalam dunia gaming. Jika dulu cukup dengan nintendo, sekarang ada yang lebih canggih. Berkat virtual reality, banyak video game yang membuat pemainnya berada di situasi yang menegangkan. Seperti peperangan maupun mencekam seperti berada di dalam rumah hantu.
Selain untuk game, ada salah satu bentuk virtual reality juga memiliki manfaat besar untuk pasien stroke. Lantas, apa sebenarnya VR hand? Virtual reality hand merupakan sebuah inovasi augmented reality dalam bidang kesehatan yang diprakarsai oleh Cogitat, yakni perusahaan startup dengan lini usaha cukup unik.
Lembaga yang berasal Inggris ini memiliki tujuan untuk menggabungkan dunia kecerdasan buatan atau artificial intelligence dengan virtual reality. Konsep yang teramat menarik, namun bagaimana mereka membuat VR hand?
Agar dapat mewujudkan hal ini, Cogitat tidak bekerja sendiri, melainkan mengajak studio virtual reality bernama Unit 9. Terlepas dari namanya yang memiliki kata “tangan”, cara kerja dari
teknologi ini justru minim gerakan tangan.
Ketika menggunakan aplikasi VR hand, Anda hanya perlu menggunakan pikiran untuk menggerakkan tangan. Jika berbicara mengenai perawatan pasien stroke, tentu saja tangan tidak dapat bergerak dengan baik.
Maka dari itu, Cogitat dan Unit 9 menciptakan perangkat keras menyerupai jaring yang berada di atas kepala penggunanya. Perangkat keras ini nantinya akan menangkap gelombang otak yang ada ketika manusia berpikir.
Proses menggunakan aplikasi virtual reality ini nantinya akan membantu pasien stroke untuk benar-benar menggerakkan tangan. Hal tersebut terjadi karena respons yang pengguna lakukan untuk aplikasi nantinya juga akan mempengaruhi gerak tangan.
Tidak hanya itu, respons nantinya juga akan Cogitat masukkan ke dalam AI milik mereka untuk memprediksikan gerakan yang lebih akurat dari tangan virtual reality.
Lewat terciptanya teknologi virtual reality yang satu ini, tentu ada manfaat yang akan pasien rasakan stroke rasakan ketika menggunakannya. Lantas, apa saja manfaat yang bisa pengidap penyakit stroke rasakan? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Semua penemuan tentu memiliki latar belakangnya tersendiri, tidak terkecuali dengan virtual reality hand. Ternyata, ada cerita yang cukup unik terkait teknologi yang satu ini.
Allan Ponniah selaku CEO dari Cogitat mengungkapkan tentang pengalaman para pasien pengidap stroke yang tidak menggerakkan tangan mereka sama sekali. Jaringan syaraf yang rusak membuat mereka harus berlatih untuk mendapatkan kembali fungsi motorik, namun hal ini kerap kali membuat frustasi.
Maka dari itu, VR hand menjadi sebuah penemuan yang baik dalam mengurangi rasa frustasi tersebut. Harapannya, dengan menggunakan virtual reality ini pasien dapat lebih menikmati proses pemulihan yang biasanya cukup saja lama dan kerap kali membuat stres.
Manusia adalah makhluk yang diberkati dengan imajinasi yang kuat. Namun, kerap kali tingkat imajinasi seseorang lebih lemah dengan yang lainnya. Tentu saja, hal ini menjadi tantangan bagi pengidap penyakit stroke yang ingin memulihkan diri.
VR hand dapat membantu seseorang untuk mengimajinasikan tangan secara lebih mudah. Pasalnya, mereka dapat melihat citra tangan yang ada di layar komputer sekaligus mencoba untuk
menggerakkannya secara realtime.
Selain itu, visual tangan virtual reality ini juga dapat Anda sesuaikan tergantung dari warna kulit maupun ukuran tangan Anda.
Salah satu hal yang menjadi kelebihan virtual reality di berbagai aspek adalah kemampuannya untuk memotong biaya secara drastis. Hal tersebut tampaknya tidak menjadi pengecualian untuk virtual reality hand.
Di dunia fisioterapi, terutama untuk pengidap stroke, banyak perlengkapan mutakhir dengan harga yang kerap kali tidak terjangkau. Tidak hanya itu, biaya fisioterapi kerap kali makin berat
karena harus menyewa fisioterapis yang menuntun pengidap stroke di setiap sesinya.
Jika menggunakan virtual reality, seseorang hanya membutuhkan komputer dan satu perangkat keras yang penggunaannya dapat berkali-kali. Dari segi pembimbingan, aplikasi virtual reality juga dapat membantu pengidap stroke secara swadaya atau dengan bantuan anggota keluarga tertentu.
Tidak hanya memiliki harga terjangkau, penerapan teknologi VR hand ini juga bisa dalam tingkat rumahan. Lewat perlengkapannya yang tidak terlalu rumit, maka semua orang bisa membeli dan memasang virtual reality set di rumah mereka masing-masing.
Meski begitu, ada baiknya penggunaan tangan virtual reality ini tetap berada dalam pengawasan dokter. Maka dari itu, banyak praktisi kesehatan yang menganjurkan para dokter untuk pelajari
teknologi ini. Agar nantinya mereka dapat memberi tahu pasien mengenai langkah-langkah tepat dalam menggunakan tangan virtual reality.
Itulah pemaparan singkat mengenai virtual reality hand beserta manfaatnya bagi pengidap stroke yang sudah bisa orang rasakan di Indonesia. Selain mengobati stroke, Anda juga memanfaatkan VR untuk bisnis. Jika Anda ingin menggunakan jasa virtual tour, Anda dapat mempercayakan seluruhnya pada Pointbox!
