Jasa virtual tour belakangan ini menjadi salah satu topik yang banyak diperbincangkan. Hal ini tidak lain karena penggunaan akan jasa ini semakin hari juga semakin meningkat.
Sejak awal pandemi, sebagian pekerjaan secara tidak langsung harus dilakukan secara online. Sehingga banyak banyak orang harus memutar otak sehingga pemanfaatan jasa virtual semakin banyak dibutuhkan.
Virtual tour adalah simulasi lokasi yang terdiri dari rangkaian video, gambar dan juga elemen multimedia lainnya seperti efek suara, narasi dan teks (sumber: Wikipedia).
Virtual tour sering digunakan untuk menggambarkan berbagai video dan media berbasis fotografi. Konsep yang digunakan tidak jauh berbeda dengan tour pada umumnya, hanya saja pelaksanaannya dialihkan dalam ruang virtual berbasis 3D.
Melalui virtual tour, nantinya Anda akan dipandu oleh tour guide layaknya tour pada umumnya ataupun fitur-fitur yang telah didesain dalam suatu website ataupun aplikasi. Informasi yang diberikan juga sama yakni terkait sejarah, perkembangan atau daya tarik dari tempat tersebut.
Penggunaannya juga tidak dalam industri pariwisata saja, melainkan dalam berbagai bidang lain seperti sosial, ekonomi dan budaya. Kini, virtual tour menjadi ruang publik yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai bidang yang tidak memungkinkan dilakukan secara langsung.
Sempat viral dan masuk berita di TV belakangan ini. Virtual tour bersama dengan tour guide kini banyak dijalankan. Tour guide sebagai salah satu penggerak industri pariwisata beralih ke cara ini sebagai dampak adanya pandemi.
Pada umumnya, peserta akan dibawa melalui aplikasi pertemuan seperti misalnya Zoom , Google Meet dan masih banyak lagi. Disamping itu, biasanya mereka juga memanfaatkan aplikasi Google Maps. Lalu bagaimana sistem pelaksanaannya?
Virtual tour menjadi model kunjungan melalui ruang online, disini pengunjung atau peserta juga harus membayar sejumlah uang untuk mengikuti perjalanan yang akan dilakukan. Setelah membayar, peserta akan diberikan link zoom yang nantinya bisa diakses sesuai tanggalnya.
Jika sudah sampai tanggal pelaksanaannya, peserta cukup duduk menikmati perjalanan sambil mendengarkan penjelasan dari tour guide.
Meski terkesan simpel, namun banyak hal yang harus dipersiapkan oleh tour guide. Tidak hanya memahami letak, rute dan sejarah dari suatu tempat, melainkan harus menyiapkan power point sebagai bahan presentasi yang menarik kepada peserta.
Seiring berjalannya waktu, model perjalanan ini semakin banyak dikembangkan. Banyak orang memilih untuk mengikuti acara ini karena bisa menjadi angin segar atau sekedar hiburan di tengah penatnya kesibukan dan aktivitas yang dilakukan di rumah.
Selain itu, dalam beberapa kondisi virtual tor juga dinilai lebih efektif dan hemat untuk dijalankan.
Virtual tour mandiri juga termasuk salah satu jenis perjalanan virtual yang kini banyak dijalankan.
Masih sebagai dampak adanya pandemi, model perjalanan mandiri banyak dijalankan. Hal ini menjadi alternatif lain bagi sektor pariwisata untuk memperoleh keuntungan.
Salah satu sektor pariwisata dan kebudayaan yang banyak memanfaatkan model virtual tour mandiri ialah Museum. Pihak pengelola biasanya membuat sistem website khusus yang bisa diakses oleh banyak masyarakat.
Biasanya, sistem website tersebut akan didesain dengan konsep panorama 369 derajat sehingga peserta bisa melihat seluruh bagian atau ruang dalam museum tersebut. Selain itu, sistem website pada umumnya juga didesain dengan konsep dan penggunaan yang mudah.
Cukup dengan sekali klik, maka peserta sudah bisa mendapatkan informasi atau keterangan dari koleksi-koleksi yang dimiliki oleh museum. Bahkan, konsep ini tidak hanya dibuat dalam bentuk tulisan, melainkan terdapat juga dalam bentuk penjelasan audio maupun video.
Adapun salah satu aplikasi atau media virtual tour adalah Google Art and Culture kini cukup populer digunakan sebagai media jalan-jalan sekaligus berwisata secara online.
Media yang biasa digunakan dalam virtual tour adalah website ataupun aplikasi. Nantinya, pengguna harus merancang dan mendesain terlebih dahulu website tersebut menggunakan teknologi virtual reality.
Dengan teknologi tersebut, nantinya website ataupun aplikasi yang digunakan bisa memberikan panorama 360 derajat sehingga peserta virtual tour bisa melihat suasana di sekelilingnya hanya dalam satu layar saja.
Bagi yang belum tahu, virtual reality adalah teknologi yang bisa digunakan untuk menciptakan dunia virtual. Teknologi ini bisa membawa pesertanya menjelajah dunia secara virtual cukup melalui smartphone atau PC saja.
Virtual tour menjadi salah satu temuan yang banyak membawa keuntungan, khususnya bagi pelaku usaha dalam berbagai bidang. Hal ini menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan jika tidak memungkinkan melakukan pertemuan secara langsung.
Awalnya, teknologi ini mulai banyak berkembang secara tidak sengaja karena pandemi, namun seiring berjalannya waktu virtual tour semakin banyak digunakan karena dalam kondisi tertentu dinilai lebih efektif.
Adapun keuntungan yang akan diperoleh apabila memanfaatkan teknologi virtual tour adalah sebagai berikut:
Keuntungan pertama yang diperoleh dari penggunaan virtual tour ialah kemudahan dalam mengelola usaha, khususnya dalam pengembangan dan promosi.
Adanya pandemi mengharuskan kegiatan tatap muka ditekan semaksimal mungkin sehingga pertemuan secara virtual ialah satu-satunya cara yang bisa dilakukan. Dalam hal ini, pemilik usaha bisa melakukan training atau pelatihan kerja online ataupun pemasaran produknya.
Seperti misalnya dalam pengelolaan sektor pariwisata dimana penawaran tempat wisata dan perjalanan wisata bisa dilakukan secara online. Dengan begitu, meski di tengah pandemi mereka tetap bisa meraih keuntungan.
Manfaat selanjutnya yaitu memperkenalkan cara baru dalam beraktivitas secara online kepada masyarakat. Pada dasarnya, virtual tour sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2005 lalu, namun keberadaannya baru populer belakangan ini.
Hal ini terbukti dari data pengguna virtual tour yang meningkat mulai pertengahan tahun 2020 di tengah suasana pandemi. Dengan teknologi ini, masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas seperti bekerja, sekolah, kuliah ataupun berwisata secara online.
Manfaat selanjutnya dari adanya virtual tour adalah membantu pelaku usaha agar tetap produktif di tengah situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pekerjaan secara langsung.
Seperti salah satu contohnya yakni tour guide yang bisa tetap bekerja meski melalui ruang virtual. Dengan adanya virtual tour, para pelaku ekonomi kreatif, khususnya dalam bidang pariwisata banyak terbantu.
Di tengah-tengah kondisi pandemi yang tidak memungkinkan mereka bekerja secara langsung, maka virtual tour bisa menjadi alternatif yang sangat membantu.
Itulah beberapa contoh keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaan virtual tour. Seiring berjalannya waktu, virtual tour semakin banyak mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dari penampakan fisik website atau aplikasinya sampai penggunaannya.
Lantas bagaimana cara pembuatan virtual tour? Saat ini, Anda tidak perlu khawatir karena PointBox Indonesia telah hadir sebagai jasa virtual tour yang siap membantu mewujudkan keinginan Anda mengenai konsep ruang virtual.
Anda bisa hubungi PointBox untuk melakukan konsultasi produk dan fitur layanan yang sekiranya dibutuhkan sebelum melakukan pemesanan. Setelah itu, Anda tinggal menunggu proses pengerjaan sampai ruang virtual Anda bisa digunakan. Cukup mudah bukan?
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa virtual tour adalah alternatif yang bisa dijalankan ketika tidak memungkinkan melakukan pertemuan secara langsung.
