Virtual Reality Belum Menarik Perhatian Publik, Padahal Banyak Manfaat?

View : 
834
Manfaat Virtual Reality

Saat ini, banyak jasa virtual tour berkualitas terbaik akan tetapi masih saja teknologi virtual reality belum menarik perhatian publik. Padahal, teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan khususnya dalam pengelolaan bisnis. Bahkan, teknologi ini juga sudah digunakan di berbagai sektor industri dan bisnis.

Mulai dari sektor pariwisata, retail, konstruksi, sipil, bahkan industri manufakturing telah menggunakan teknologi virtual reality dalam proses produksinya.

Namun, hal tersebut tidak membuat masyarakat mulai tertarik untuk menggunakan teknologi ini di aktivitas kehidupan. Apa alasannya? Mari simak selengkapnya dalam artikel ini!

Mengapa Virtual Reality Belum Menarik Perhatian Publik?

Meskipun banyak yang mengatakan bahwa VR merupakan teknologi inovatif terbaru, kenyataannya banyak masyarakat yang belum kenal teknologi ini. Lalu, alasan utama mengapa virtual reality belum menarik perhatian publik adalah karena mayoritas masyarakat Indonesia yang masih awam tentang penggunaannya.

Selain itu, faktor lain seperti teknologi VR yang belum bisa mempermudah aktivitas masyarakat pada umumnya menjadi alasan lain mengapa teknologi ini masih kurang peminatnya. Hal tersebut tidak terlepas dari asas manfaat yang diberikan teknologi ini untuk masyarakat luas yang terbilang masih sangat minim.

Berbeda halnya dengan smartphone, kemunculan smartphone pertama kali langsung mendapat sorotan dari publik karena penggunaannya yang lebih spesifik. Kemudian, smartphone juga memiliki manfaat yang luas dan mencakup banyak aspek pekerjaan serta aktivitas masyarakat luas sehari-hari.

Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Teknologi VR

Selain karena alasan penggunaan teknologi VR yang masih awam, ini beberapa faktor lain yang menjadi alasan mengapa virtual reality belum menarik perhatian publik, simak penjelasan berikut ini:

1. Realisasinya dalam Bentuk Aplikasi Kurang Menarik

Penggunaan teknologi VR pada dasarnya memang sangat membantu beberapa sektor industri serta bisnis dalam hal pengoperasian produksi. Namun, teknologi VR ini terbilang masih minim realisasinya dalam bentuk aplikasi.

Artinya, teknologi ini hanya terbatas pada penyajian beberapa aspek saja. Seperti, penyampaian informasi, pengerjaan dan operasional proses produksi, serta pemetaan wilayah tertentu dalam bentuk visual. Manfaat ini tentu sangat tidak terasa bagi masyarakat umum, khususnya dalam mempermudah aktivitas sehari-hari.

Selain itu, belum adanya aplikasi khusus yang terbuat dari teknologi VR dan pemanfaatannya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Hal inilah yang menjadi faktor mengapa teknologi ini belum menarik perhatian publik dan tidak masyarakat luas anggap sebagai hal yang penting.

2. Kurang Memiliki Nilai Jual

Teknologi VR memang tergolong dalam teknologi masa depan yang mengusung tema visual dalam dunia nyata. Namun pada kenyataannya, teknologi ini berbanding terbalik antara prinsip penerapannya
dalam bisnis, terhadap nilai jual VR itu sendiri. Hal inilah yang menjadi penyebab virtual reality belum menarik perhatian publik.

Artinya, teknologi VR masih belum bisa mendongkrak daya beli masyarakat untuk menjadikan fitur VR ini sebagai teknologi masa depan yang menjadi gaya hidup sehari-hari.

Selain itu, harganya yang relatif mahal membuat hanya sebagian orang saja yang tertarik untuk menikmati teknologi canggih satu ini.

3. Penggunaannya yang Masih Rumit

Tidak bisa kita dipungkiri, penggunaan teknologi VR masih tergolong rumit. Terlebih lagi, bagi masyarakat awam yang kurang paham tentang perkembangan gadget dan teknologi.

Bahkan pasar utama VR saat ini juga masih menarget pada orang dengan kisaran ekonomi ke atas, karena pertimbangan penggunaan tersebut.

Biasanya, pengguna teknologi virtual reality adalah para anak muda dan kaum eksekutif muda yang mulai melek teknologi serta ingin mencoba teknologi terbaru. Karena penggunaannya yang rumit inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa virtual reality belum mampu membuat masyarakat tergerak untuk memilikinya.

4. Promosi yang Kurang Efektif

Faktor keempat yang mempengaruhi mengapa VR sulit untuk diterima oleh masyarakat khususnya di Indonesia adalah karena kurangnya promosi yang efektif terhadap teknologi tersebut. VR sebenarnya mulai populer di Indonesia pada tahun 2019, semenjak munculnya wabah Covid-19 di seluruh dunia.

Namun, hingga saat ini promosi dan penyuluhan tentang teknologi virtual kepada masyarakat Indonesia masih sangat jarang, bahkan tidak pernah ada sama-sekali. Biasanya, orang mengetahui teknologi ini pasti dari penggunaannya di negara lain.

Kemudian, mereka mulai mengembangkan ide VR ini di Indonesia dan mencobanya dalam beberapa sektor bisnis.

Namun promosi yang mereka lakukan agar VR dapat lebih dikenal masyarakat sangatlah minim dan tidak efektif sama sekali. Hasilnya, virtual reality belum menarik perhatian publik Indonesia hingga saat ini.

Pemanfaatan VR di Berbagai Sektor Industri

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teknologi VR sangat bermanfaat untuk banyak industri bisnis. Apa saja? Berikut adalah beberapa di antaranya:

A. Industri Olahraga

Industri Olahraga menggunakan teknologi VR untuk memaksimalkan peraturan replay atau rekaman ulang kejadian yang sifatnya krusial. Teknologi ini mampu membantu pihak wasit untuk menentukan pelanggaran atau poin dalam sebuah pertandingan olahraga.

Teknologi VR ini juga dapat menentukan poin lainnya yang tidak dapat terlihat dengan kasat mata. Nantinya, VR akan melakukan analisis berdasarkan rekaman ulang pertandingan dan menentukan poin dengan menerapkan sistem Goal Technology.

B. Industri Desain Prototyping

Walaupun virtual reality belum menarik perhatian publik, akan tetapi bagi keperluan desain prototyping, VR memiliki peran yang cukup signifikan.

VR akan membantu proses desain dalam dunia industri manufaktur. Hal tersebut dapat terlihat dan terasa manfaatnya ketika industri ini membuat, mendesain, serta melakukan tahapan testing virtual sebelum sebuah produk tersebut diproduksi secara massal.

Selain itu, hal ini juga berguna untuk mengurangi cost atau budget tambahan akibat trial serta error yang terjadi dalam tahapan awal desain. Industri manufaktur yang menggunakan teknologi ini adalah sektor industri desain prototyping dan desain busana lain yang membutuhkan proses trial atau uji coba produk.

Melalui VR, para desainer bisa melakukan pengecekan virtual serta memberikan penyesuaian secara cepat tanpa harus membuang banyak waktu. Selain itu, para desainer ini juga bisa melakukan tahapan uji coba virtual kepada para calon konsumennya dengan menggunakan teknologi presentasi virtual.

4. Industri Bisnis Cafe

Saat ini, banyak bisnis cafe virtual yang menawarkan layanan serta pengalaman berbeda saat Anda mengunjunginya. Dalam industri bisnis cafe ini, VR terbukti mampu memberikan nuansa teknologi dan petualangan virtual yang sangat unik.

Jika Anda berkunjung ke sebuah cafe virtual, Anda dapat merasakan sensasi berada di lingkungan berbeda dengan nuansa 3 dimensi. Kemudian, sensasi ini akan Anda rasakan secara nyata seolah Anda sedang berada dalam lokasi tersebut, dengan nuansa visualisasi dunia fantasi. Bagaimana, menarik bukan?

Sudah Tahu Alasan Virtual Reality Belum Menarik Perhatian?

Nah, itu dia beberapa alasan mengapa virtual reality belum menarik perhatian publik. Teknologi VR memiliki manfaat yang sangat luas bagi masyarakat. Namun, karena penggunaannya yang rumit, serta kurangnya edukasi terhadap masyarakat, teknologi ini seolah hanya berjalan di tempat dan kurang berkembang.

Artikel Lainnya

virtual reality hand

Virtual Reality Hand Sebagai Solusi dalam Terapi Stroke

Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) telah menunjukkan potensi yang besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam terapi rehabilitasi stroke. Terapi stroke tradisional membutuhkan waktu dan
transformasi digital

Manfaat 5G untuk Virtual Reality dalam Transformasi Digital

Dalam era transformasi digital yang semakin maju, teknologi Virtual Reality (VR) telah menjadi salah satu inovasi yang mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Namun, untuk mewujudkan potensi penuh VR,