Tren Pariwisata di Masa Pandemi, Salah Satunya Virtual Tourism!

View : 
802
tren pariwisata di masa pandemi

Tren pariwisata di masa pandemi memang banyak dipilih untuk mengobati rindu akan liburan, meski tetap berada di rumah. Jasa virtual travel juga banyak dipilih sebagai alternatif liburan virtual

Wisata virtual ini merupakan sebuah inovasi yang sangat menarik untuk Anda coba. Jadi, Anda tetap bisa menjelajahi berbagai destinasi wisata menarik Indonesia dari rumah melalui internet. Lantas, apa saja tren wisata digital tersebut?

6 Rekomendasi Tren Pariwisata di Masa Pandemi

Pada kondisi pandemi seperti saat ini, memang virtual tour menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang rindu berlibur. Hal ini tentunya akan mendukung tetap berjalannya pariwisata, sehingga bisa membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Berikut ini ada 6 tren pariwisata di masa pandemi yang bisa Anda coba:

1. Virtual Tourism

Dengan kecanggihan teknologi saat ini, memungkinkan seseorang untuk menjelajahi dunia secara virtual. Terlebih di masa pandemi COVID-19 yang sangat menyambut hangat adanya virtual tour ini.

Informasi yang berasal dari website Kemenparekraf sendiri menjelaskan bahwa peminat wisata virtual Indonesia terus mengalami peningkatan.

Virtual tour ini bisa membuat Anda mengunjungi berbagai tempat yang ada dari seluruh dunia dengan hanya menggunakan smartphone dan koneksi internet saja.

Indonesia merupakan salah satu virtual tour yang bisa Anda pilih. Anda juga bisa memilih travel buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

2. Staycation

Selama masa pandemi COVID-19, staycation memang menjadi salah satu alternatif wisata favorit bagi masyarakat. Bahkan, tidak sedikit hotel yang menawarkan paket staycation dengan harga terjangkau dan fasilitas menarik.

Staycation sendiri merupakan kegiatan liburan dekat rumah. Selain itu, staycation juga merupakan sebuah tren pariwisata di masa pandemi yang fokusnya pada diri sendiri (me time).

Jadi, dengan staycation dekat rumah ini, maka bepergian pun akan terasa lebih murah, karena Anda bisa menghemat biaya transportasinya.

3. Wisata Alam

Wisata virtual juga bisa Anda lakukan dengan mengunjungi objek wisata alam. Perasaan jenuh karena terus berada dalam rumah selama masa pandemi ini tentu membuat masyarakat lebih senang mencari tempat wisata yang bisa membuat tubuh lebih rileks, salah satu contohnya adalah wisata alam.

Selain itu, melakukan wisata alam juga bisa membuat pikiran lebih positif, meningkatkan konsentrasi, hingga bisa membuat tubuh terasa lebih sehat.

Uniknya, pandemi membuat sektor pariwisata mampu berkembang secara dinamis. Sebab, industri wisata saat ini mampu mengikuti tren wisata yang ada.

4. Road Trip

Rekomendasi tren pariwisata di masa pandemi selanjutnya adalah road trip. Road trip sendiri merupakan salah satu alternatif liburan yang bisa Anda lakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Dengan begitu, maka Anda pun tetap bisa merasakan liburan sekaligus berperan serta dalam mengurangi penyebaran virus COVID-19.

Road trip sama seperti halnya staycation yang dilakukan dekat dengan tempat tinggal. Anda bisa sekedar berkeliling kota menggunakan kendaraan pribadi bersama keluarga untuk melepaskan penat, karena harus berada dalam rumah setiap harinya.

5. Wellness Trip

Ternyata, liburan tidak hanya melulu perihal bersenang-senang dan menghabiskan banyak uang saja. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat yang memilih wellness trip.

Wellness trip merupakan kegiatan liburan yang tujuannya untuk memelihara sekaligus meningkatkan kesehatan tubuh. Contoh dari kegiatan wellness trip, antara lain hiking, bersepeda, hingga meditasi.

6. Voluntourism

Rekomendasi tren pariwisata di masa pandemi yang terakhir adalah voluntourism. Tahukah Anda apa itu voluntourism?

Voluntourism merupakan sebuah kegiatan wisata sekaligus bakti sosial atau menjadi seorang sukarelawan pada waktu yang bersamaan.

Rizki Handayani selaku Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif menjelaskan bahwa kegiatan voluntourism ini merupakan pilihan wisata baru. Wisata ini bisa mendukung pengembangan berbagai tempat wisata yang Indonesia miliki.

Contoh Virtual Tourism di Indonesia

Perlu Anda ketahui, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, banyak sekali bidang industri yang mengalami gulung tikar, salah satunya adalah pariwisata.

Namun, Kemenparekraf bergerak cepat dengan mengadakan virtual tour bertemakan “Surga yang Tersembunyi”. Tujuan dari virtual tour ini adalah untuk mengobati rasa penat masyarakat akan masa pandemi saat ini.

Dalam virtual tour tersebut, Kemenparekraf berkejasama dengan Travel.co dan Caventer untuk mengenalkan 10 Desa Wisata yang memiliki budaya dan keindahan alam yang mungkin banyak masyarakat belum mengetahuinya.

Desa wisata yang dipilih ini akan didasarkan pada keunikan dalam segi geografisnya, budayanya, hingga aktivitas lain yang masih jarang masyarakat ketahui.

Nah, tren pariwisata di masa pandemi ini telah diunggah secara resmi pada akun YouTube resmi Pesona Indonesia. Berikut ini adalah beberapa desa wisata Indonesia yang bisa Anda kunjungi secara virtual.

  • Desa Belibak, Kepulauan Anambas
  • Kawasan Kabola, Pulau Alor
  • Desa Sebujit, Bengkayang
  • Wisata Desa Pulau Baguk, Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil
  • Desa Bajo Mola, Wakatobi, Sulawesi Tenggara
  • Wisata Desa Karangduwur, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
  • Desa Aisandami, Teluk Wondama, Papua Barat.
  • Wisata Desa Wisata Nanas Madu Pemalang, Jawa Tengah
  • Desa Ngilngof, Kepulauan Kei, Maluku Tenggara
  • Wisata Desa Bayan, kab. Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat

Virtual tour ini menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan mengetahui keunikan masing-masing desa dari seluruh penjuru Indonesia.

Pengenalan Virtual Tour dari Para Pelaku Wisata Virtual Tanah Air

Tidak hanya Kemenparekraf saja yang membuat virtual tour untuk masyarakat, Jakarta Good Guide atau JGG juga menawarkan pengalaman wisata dengan mode virtual reality.

Farid Mardhiyanto selaku founder JGG menawarkan tour keliling Jakarta dengan mode virtual reaility. Dengan wisata virtual ini, ada banyak sekali rute yang bisa Anda pilih sesuai keinginan.

Bahkan, JGG juga sudah memulai virtual tour ini hingga ke luar negeri. Menariknya, JGG tidak mematok harga untuk setiap virtual tour yang mereka adakan.

Jadi, nantinya para peserta yang mengikuti virtual tour ini bisa membayar berapapun sesuai dengan kepuasan yang mereka dapatkan dari virtual tour tersebut.

Tren pariwisata di masa pandemi juga tidak hanya digalakkan oleh Kemenparekraf atau JGG saja, melainkan juga ibu Ira Lathief selaku pendiri Wisata Kreatif Jakarta.

Ira Lathief menjelaskan bahwa animo masyarakat pada virtual tour ini sangatlah tinggi. Untuk biaya pendaftaran yang Ira Lathief tawarkan kepada para konsumen agar bisa merasakan virtual tour ini cukup beragam, mulai dari Rp25.000,00 untuk tour reguler dan Rp50.000,00 untuk tour mancanegara.

Dalam setiap virtual tour, jumlah pesertanya pun terbatas, yakni maksimal 15 orang saja. Untuk durasi setiap sesinya sendiri maksimal 90 menit saja.

Ada juga Travalal yang merupakan sebuah platform penghubung antara calon traveler dengan agen travel dan penyedia informasi destinasi ramah muslim.

Travalal menyediakan layanan wisata yang berbasis teknologi dengan menghadirkan layanan virtual reality tourism. Kegiatan ini ternyata sudah dimulai sejak Mei 2020 lalu.

Layanan dari Travalal ini menyediakan berbagai pilihan destinasi dalam negeri, mancanegara, hingga wisata religi virtual.

Untuk harga tiket wisata virtual ini cukup beragam, mulai dari Rp40.000,00 hingga Rp150.000,00 saja.

Tren Pariwisata di Masa Pandemi Mana yang Jadi Favoritmu?

Itulah 6 tren pariwisata di masa pandemi yang bisa Anda pilih untuk sekedar menghilangkan penat. Mulai dari virtualtourism,staycation, wisata alam, road trip, wellness trip, dan voluntourism. Anda bisa memilih tren pariwisata ini sesuai dengan kebutuhan dan budget yang Anda miliki.

Artikel Lainnya

virtual reality hand

Virtual Reality Hand Sebagai Solusi dalam Terapi Stroke

Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) telah menunjukkan potensi yang besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam terapi rehabilitasi stroke. Terapi stroke tradisional membutuhkan waktu dan
transformasi digital

Manfaat 5G untuk Virtual Reality dalam Transformasi Digital

Dalam era transformasi digital yang semakin maju, teknologi Virtual Reality (VR) telah menjadi salah satu inovasi yang mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Namun, untuk mewujudkan potensi penuh VR,