Amerika kini resmi memiliki pusat perbelanjaan digital yang hanya bisa dikunjungi secara virtual. Pusat perbelanjaan realitas virtual ini merupakan inovasi terkini yang dihadirkan seiring dengan perkembangan teknologi AR/VR.
Obsess sendiri adalah e-commerce online untuk berbelanja fashion, beauty make-up. Platform belanja ini menggunakan foto model 3D realistis untuk produk yang dijualnya. Sedikitnya 19 toko akan menjual sekitar 700 item yang bisa dijelajahi oleh customer menggunakan metode VR smartphone.
Awalnya pusat perbelanjaan virtual hanya identik dengan e-commerce online biasa dengan sistem pencarian sederhana. Namun dengan sistem seperti ini, sensasi belanja langsung hilang begitu saja dan disayangkan oleh sebagian orang.
Namun hal tersebut mulai terhapuskan dengan munculnya pusat belanja berbasis realitas virtual. Bahkan inovasi untuk menghadirkan sensasi belanja langsung ditempat hadir dengan penggabungan teknologi AR/VR.
Sebagai salah satu pusat perbelanjaan berbasis virtual, Obsess berhasil memberikan dampak yang cukup signifikan terkait perkembangan e-commerce. Khususnya platform fashion dan beauty make-up, lebih banyak berkembang memadukan unsur bisnis dan teknologi.
Sejak awal rilis pada tahun lalu, Obsess mendapat banyak pujian karena terobosannya yang cukup menarik. Memadukan bisnis dengan teknologi untuk menciptakan sensasi berbelanja yang menyenangkan telah terbukti menarik banyak perhatian pelanggan.
Dengan misi to make shopping fun again Obsess berhasil menciptakan pusat perbelanjaan realitas virtual terdepan. Terbukti pelanggan menyukai sensasi berbelanja online dengan foto produk dan model 3D membuat pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Tidak hanya itu, pusat perbelanjaan virtual ini bisa diakses dimana saja dengan media akses utama yaitu smartphone. Tidak membatasi pelanggan pria ataupun wanita, siapa saja bisa mengakses platform setiap saat.
Obsess masih bisa bertahan hingga saat ini bahkan terus berkembang salah satunya karena punya daya tarik tersendiri. Daya tarik yang jadi ciri khas inilah yang membuat pengunjung lama tambah betah dan terus menarik pengunjung baru setiap harinya.
Punya daya tarik tersendiri karena menghadirkan sensasi berbelanja yang lain, sebelumnya belum ada yang memadukan teknologi VR dengan platform berbelanja. Obsess jadi yang terdepan mencoba inovasi ini.
Pelanggan menyatakan semua seperti berbeda saat mengunjungi Obsess. Mulai dari visualnya yang lebih interaktif, lebih fleksibel, dan lebih menyenangkan. Konsepnya yang segar bahkan banyak menarik minat anak muda untuk mencobanya.
Dengan menggunakan teknologi VR nantinya pelanggan akan bisa menjelajahi berbagai toko fashion dan kecantikan. Secara virtual Anda tetap bisa mencari item tertentu langsung di rak toko dengan desain eksotis berbasis CGI.
Berbeda dengan konsep platform belanja online lainnya yang mengharuskan Anda mencari item dengan cara pencarian biasa. Sensasi berbelanja langsung bisa didapatkan tanpa harus mengunjungi area toko offline.
Teknologi AR/VR memang awalnya banyak digunakan pada proyek pengembangan games. Begitu juga proses permainan game nya yang menggunakan VR agar lebih interaktif. Tapi di samping itu, penggunaan teknologi VR di sektor situs belanja online juga punya keunggulan sendiri. Apa saja?
Tidak perlu menerapkan strategi pemasaran lain dengan cost yang cukup tinggi, Anda bisa menggunakan teknologi VR untuk memikat pelanggan. Pelayanan yang mengayomi sekaligus interaktif bisa didapatkan dari teknologi ini.
Tentu saja penggunaan VR memang belum merata di seluruh dunia. Namun penggunaannya sebagai salah satu metode belanja terbukti jitu memikat para pelanggan. Keunggulan inilah yang dimanfaatkan oleh Obsess hingga berhasil menaikkan angka pengunjung hingga penjualannya.
Penggunaan teknologi VR juga sudah terbukti sangat memuaskan dengan visual dan audio yang Jernih. Karena VR digunakan sebagai metode perantara presentasi toko sekaligus produk, tentunya mengharuskan apa yang disajikannya jelas.
Tidak perlu khawatir, Anda bisa mendapatkan sajian visual jelas sekaligus audio yang jernih. Sistem presentasi juga bisa diubah atau ditambah sedemikian rupa tergantung pada kebutuhan. Tentunya teknologi ini bisa diaplikasikan di berbagai sektor bisnis dan sektor lainnya.
Siapa yang tidak menyukai hal yang praktis. Saat ini kepraktisan penggunaan barang yang dipadukan dengan fleksibilitas jadi sebuah kebutuhan. Keduanya hadir dalam satu teknologi terkini virtual reality atau VR yang digunakan pada pusat perbelanjaan realitas virtual.
Fleksibilitas VR membuatnya bisa diakses dimana saja dan kapan saja. Tidak bergantung pada range umur atau usia, semua bisa mengunjungi e-commerce virtual ini. Tidak hanya itu, penggunaan alat VR yang praktis membuat Anda tambah betah berlama-lama menjelajah mencari item secara virtual.
Terbatasnya ruang nyata kini bukan jadi halangan untuk menampilkan produk sekaligus membangun toko dengan ornamen yang cukup unik. Tidak perlu cari sewa lahan agar item yang tersedia bisa diakses luas, Anda cukup menggunakan teknologi VR dalam bisnis.
Penggunaan teknologi VR dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ruang secara nyata. Pembangunan showroom atau ruang koleksi bisa dilakukan secara virtual dan tentunya tidak memakan tempat.
Easy Shopping adalah mindset yang sedang gembor diterapkan oleh platform belanja online. Namun tidak semua platform bisa menerapkan mindset yang sama dengan cepat. Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan menghadirkan teknologi VR.
Dengan hadirnya teknologi VR yang punya citra kekinian, mudah dan fleksibel justru dapat berdampak pada pembangunan citra yang sama. Perpaduan teknologi VR dengan bisnis marketing dinilai sangat baik menumbuhkan kepercayaan, citra hingga jumlah pengunjung bisa ditingkatkan.
Jika Obsess berhasil meluncurkan pusat belanja berbasis realitas virtual di Amerika, apakah peluang yang sama bisa hadir di Asia khususnya Indonesia?. Tentu saja kesempatan selalu ada, hanya saja bagaimana cara mengolah hingga memaksimalkan peluangnya yang perlu diperhatikan.
Bidang sektor dengan penggunaan teknologi AR/VR kini sudah mudah bisa ditemui. Mulai dari bidang kesehatan, otomotif, bisnis hingga pendidikan mulai memanfaatkan teknologi ini untuk mempermudah berbagai keperluan.
Walaupun sektor bisnis terbilang sangat menjanjikan, di daerah Asia khususnya di Indonesia rasanya belum ditemukan bisnis e-commers yang paten mengaplikasikan penggunaan VR dan menggunakan sistem pusat perbelanjaan realitas virtual.
Memang melihat pasar Indonesia saat ini masih minim yang memiliki dan menggunakan teknologi VR. Tapi bukan tidak mungkin peluncuran e-commerce berbasis realitas virtual dilakukan dekat-dekat ini.
Selain menunjang kebutuhan banyak orang yang semakin berkembang mengikuti zaman, juga bisa jadi ajang penyelarasan sistem ekonomi bisnis digital dalam negeri dengan yang ada di luar negeri.
Tentu saja hal ini juga bisa mendorong daya saing ekonomi digital Indonesia akan semakin tinggi. Pasar dengan merek lokal Indonesia bisa tembus hingga mancanegara hanya dengan berbekal teknologi virtual reality.
Penggunaan konsep pusat perbelanjaan digital berbasis realitas virtual memang memberi dampak cukup positif. Seperti halnya Obsess yang berhasil menjadi kiblat inovasi belanja digital. Indonesia tentu bisa mengolah hal yang sama selagi peka terhadap peluang dan bisa memaksimalkannya.
