Banyak orang yang mengatakan bahwa matterport adalah kamera dengan hasil tampilan 3D. Namun tampilan 3D seperti apa kiranya yang dihasilkan oleh kamera tersebut? Untuk penjelasan lebih jauh, mari simak uraian berikut.
Seperti yang Anda tahu, semakin hari teknologi yang ditujukan untuk mengambil gambar atau bahkan video terus mengalami perubahan. Tentu saja perubahan tersebut pun mengarah pada hal yang lebih baik. Hal ini terbukti dari hasil gambar serta video yang terlihat semakin bagus dibandingkan dengan sebelumnya.
Pada teknologi sebelumnya, seperti penggunaan kamera digital atau bahkan video camcorder. Umumnya hasil yang ditunjukkan hanya berupa tampilan dua dimensi saja. Sedangkan pada penggunaan teknologi terbaru, hasil kamera tersebut ditunjukkan dengan tampilan tiga dimensi.
Tentunya kamera yang digunakan untuk membidik gambar atau merekam dengan jangkauan 360 tersebut didukung dengan teknologi terbaru. Teknologi itu dikenal dengan nama Virtual Reality atau VR. Dengan melihat hasil gambar atau video VR tersebut, Anda pun akan merasakan sensasi seolah Anda tengah berada di dalamnya.
Dalam kehadirannya, teknologi VR ini lebih sering digunakan oleh pengembang atau bahkan agen properti. Hal ini berkaitan dengan proses penawaran sewaan atau bahkan penjualan yang hendak dilakukan olehnya. Seperti halnya terlihat melalui portal khusus pada bidang properti yang kini mulai banyak menggunakan teknologi tersebut.
Dengan hadirnya teknologi virtual reality yang ada di ruang lingkup masyarakat Indonesia, kini ada pula yang disebut dengan matterport. Dalam kehadirannya matterport dapat memberikan pengalaman terbaik bagi para penggunanya. Pasalnya ia dapat menghasilkan konten dalam bentuk 3D, sehingga membuat pengguna merasa bahwa dirinya ada di dalamnya.
Produk pertama matterport hadir di tahun 2014 lalu. Saat itu ia berhasil menjual hingga ribuan kamera yang mana setiap kamera mampu merekam lingkungan dengan tampilan 360 derajat.
Para pembeli utama dari teknologi tersebut tentu saja terdiri dari agen properti yang melakukan virtual tour matterport. Namun kini banyak pula industri lainnya yang juga turut mengadopsi penggunaan dari kamera 3D tersebut. Seperti halnya untuk kepentingan pariwisata, pengenalan kebudayaan, hingga pameran konstruksi bangunan.
Dalam perkembangannya matterport juga mulai membangun inovasi platform. Hal tersebut ditujukan untuk menampilkan gambar dan juga video melalui layanan khusus yang disebut Matterport Cloud serta 3D Showcase.
Termasuk dalam layanan hosting, tentunya hal tersebut pun sangat memudahkan pengguna. Utamanya dalam mengelola, menyimpan atau bahkan berbagi konten dalam satu atap yang sama.
Tidak membutuhkan waktu lama, hanya dalam kurun waktu satu tahun saja. Sudah ada jutaan pengunjung yang tentunya datang untuk melihat gambar serta video yang ditayangkan pada situs web serta mobile.
Lebih dari itu, pihak matterport juga menyatakan bahwa mereka ingin memperluas platform yang dimilikinya tersebut. Hal tersebut ditujukan bagi para pembuat konten generasi baru yang ingin menghasilkan konten dalam bentuk VR. Sehingga mereka dapat menciptakan konten VR terbaru dan memakainya ke dalam aplikasi mobile.
Untuk penciptaan konten VR itu sendiri telah booming dalam waktu lama, tepatnya sejak pihak Facebook mengakuisisi VR Oculus. Selain itu, platform matterport juga hadir dengan berbagai keunggulan. Seperti halnya hasil VR yang dapat disajikan pada berbagai macam alat VR yang ada di pasaran, baik itu Samsung, Google, dan lainnya.
Berbicara mengenai Matterport, ia sendiri sudah didirikan sejak tahun 2010 lalu. Basis pendiriannya berada di Kota Mountain View, Silicon Valley California. Tempat tersebut tentunya tidak terlalu jauh dari markas Google.
Dikenal sebagai kamera berteknologi tinggi, faktanya tidak banyak informasi yang bisa dikumpulkan mengenai spesifikasi dari matterport camera tersebut. Namun jika melihat website resmi yang dimilikinya, ada penjelasan singkat mengenai penggunaan kamera yang dimilikinya tersebut. Penjelasan tersebut hadir seperti uraian berikut:
Dalam situs resmi yang dimilikinya dinyatakan bahwa kamera tersebut hadir dengan menggunakan sistem 3D. Sedangkan kamera yang dimilikinya tentu saja menggunakan kamera yang sudah dipatenkan. Kamera tersebut kemudian dapat dikontrol melalui Apple iPad yang dimiliki pengguna.
Penggunaan kamera tersebut tentunya ditujukan untuk mengambil gambar dalam bentuk 2D dan juga 3D dari suatu ruangan. Hal tersebut dilakukan pengguna dengan menempatkan kamera yang berputar pada tripod. Kamera itu sendiri ditempatkan pada posisi yang dapat menangkap setiap detail aspek dari ruangan yang ingin ditampilkan.
Setelah itu, kamera tersebut pun akan mengaitkan seluruh data yang dihasilkan menjadi kesatuan citra 3D. Sehingga tampilan gambar yang dihasilkan pun jauh lebih lengkap, bahkan gambar terlihat melapisi seluruh bagian permukaan yang ditunjukkan olehnya. Karena itulah hasil matterport virtual tour terlihat luar biasa.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan dengan CEO dari Matterport. Muncul pernyataan yang mengatakan bahwa sistem yang mereka hasilkan tentunya akan sangat berguna. Utamanya untuk mendokumentasikan atau menampilkan isi suatu bangun ruang, seperti halnya tampilan dari lokasi konstruksi atau bahkan media promosi bangunan.
Lebih dari itu, teknologi ini juga dapat mendemonstrasikan tampilan modifikasi dari suatu ruang. Seperti halnya mengganti bahan material yang akan digunakan pada lantai atau bahkan menempatkan berbagai macam perabotan baru.
Dalam penjelasannya, CEO Matterport juga mengatakan bahwa kehadiran teknologi kamera yang dimilikinya merupakan langkah awal. Dengan harapan sistem dari kamera matterport dapat diaplikasikan dalam produk smartphone. Sehingga setiap orang dapat menikmati dan mengakses teknologi pencitraan 3D dengan lebih mudah.
Sekalipun matterport dinyatakan sebagai teknologi VR. Namun ternyata terdapat perbedaan diantara matterport dan juga tur virtual pada umumnya. Perbedaan tersebut terlihat melalui hasil gambar serta video yang ditampilkannya.
Untuk Anda yang ingin tahu perbedaan antara matterport dengan tur virtual secara sederhana. Berikut ini penjelasan singkatnya.
Tur virtual secara umum dinyatakan sebagai simulasi dari lokasi yang ada. Hal tersebut umumnya ditunjukkan melalui tampilan video atau gambar diam. Tidak hanya itu, dalam beberapa kasus ada pula yang hadir dengan penggunaan elemen multimedia lain seperti halnya suara, musik, narasi, teks dan lainnya.
Jika dilihat dari arti di atas tadi, memang kehadiran matterport dinyatakan tidak jauh berbeda dengan tur virtual. Pasalnya ia juga dapat digunakan sebagai alat tur virtual, itu sebabnya ia disebut matterport virtual tours. Namun jika dilihat dari sistem kamera yang dimilikinya jelas berbeda.
Kamera matterport menggunakan sistem kamera 3D. Sehingga penggunaannya pun dapat menciptakan pengalaman yang lebih realistis. Perancang kamera dengan sengaja menggunakan alat tersebut untuk menangkap citra, mengumpulkan pengukuran hingga memproses data.
Sementara pada tur virtual, sistem kamera yang digunakannya adalah sistem 2D. Sehingga tampilan gambar atau video yang dihasilkan pun hanya berupa tampilan tinggi dan lebar. Sedangkan pada kamera 3D juga disertai dengan kedalaman, itu sebabnya kedua hal tersebut menghadirkan hasil yang berbeda.
Melalui penjelasan singkat di bagian atas tadi, dapat Anda lihat bahwa matterport adalah teknologi kamera terbaru yang canggih dan bermanfaat.