Salah satu hal baru dalam dunia marketing untuk mendapatkan perhatian konsumennya yaitu menggunakan VR (Virtual Reality). VR membantu membangun interaksi konsumen dengan VR secara lebih nyata.
Bagaimana seorang konsumen bisa terbiasa dengan keterlibatan teknologi VR dalam kehidupan sehari harinya hingga menjalin sebuah interaksi yang erat? Simak penjelasannya berikut ini untuk memahami kehebatan penggunaan VR dalam strategi pemasaran bisnis.
VR sendiri bukan termasuk teknologi yang paling terbarukan, justru sudah dikenalkan sejak tahun 2009. Namun semakin berkembang yang ditandai dengan semakin variatifnya brand yang ada dalam pasar VR.
Umumnya VR lebih dikenal dalam dunia game, video game hadir dengan cara dan pengalaman yang baru untuk para penggunanya. Mereka bisa merasakan dunia game dengan lebih nyata seakan-akan sedang berada di dalamnya.
Sedangkan dalam dunia bisnis, VR bisa dimanfaatkan sebagai media promosi yang lebih baru dan unik. Hal ini merupakan respons dari brand dalam mengikuti perkembangan zaman dan menjawab tantangan dari teknologi yang terus mengalami kemajuan.
Memang betul, penggunaan VR sebagai strategi marketing tidak bisa ditujukan bagi semua kalangan. Namun, dengan memanfaatkan keberadaan teknologi ini, maka akan membantu meningkatkan brand awareness bagi target konsumennya tersendiri.
VR bisa digunakan dalam mengenalkan produk, promosi, atau sebagai media yang bisa membentuk identitas atau citra baru brand. Brand bisa membangun interaksi konsumen dengan VR dalam cara dan pengalaman yang baru.
VR bekerja sebagai sebuah alat yang bisa membawa penggunaannya untuk masuk ke dunia virtual secara lebih nyata. Secara real time, pengguna bisa menjelajahi dunia virtual dengan beragam keunggulan yang hanya menggunakan sebuah alat yang menyerupai kacamata.
Dalam hal ini, marketer bisa memanfaatkannya dengan membuat berbagai jenis video 360 derajat dengan tema yang beragam yang bertujuan untuk mengenalkan produk baru atau sekedar mengiklankan brand mereka.
Akhir-akhir ini istilah metaverse sudah familiar karena banyak perusahaan yang mulai menggunakannya.
Teknologi AR dan VR juga menjadi hal yang lebih umum di beberapa tahun belakangan. Fungsinya tidak hanya sekedar menikmati video games tapi juga sudah dimanfaatkan sebagai media komunikasi antara brand dan konsumen.
Di tengah laju digitalisasi yang masif ini, teknologi semacam itu juga diyakini akan memiliki prospek yang lebih besar lagi dan menjadi trend dalam komunikasi produk ataupun brand tertentu secara umum.
Dalam mengupayakan komunikasi marketing ini, brand juga dituntut untuk memudahkan interaksi konsumen dengan VR melalui berbagai kanal. Setelah konsumen semakin akrab dengan teknologi VR tersebut maka brand bisa mengkomunikasikan pesan berikut dengan pengalaman yang berbeda.
Selain membantu meningkatkan profit, juga membantu meningkatkan value yang dimiliki perusahaan dan kepercayaan konsumen terhadap brand.
Berikut 3 cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun interaksi dengan konsumen.
Maksud dari membuat storytelling yang baik adalah dengan membuat kisah yang menarik untuk diceritakan pada konsumen. Anda bisa memprioritaskan untuk membangun cerita yang ada dibalik bisnis melalui penggunaan VR.
Cerita yang dimaksud bisa sangat beragam asalkan tetap relevan dengan brand, produk dan value yang dimiliki. Misalnya tentang sejarah terbentuknya brand, cerita bagaimana brand tersebut bisa tumbuh berkembang, pengerjaan produk, dan lain sebagainya.
Tujuannya agar konsumen bisa mengenal bisani Anda dan menjadi konsumen yang loyal menggunakan produk yang Anda tawarkan.
Banyak para pebisnis yang mengatakan bahwa konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih tertarik mendengarkan cerita dibalik adanya sebuah brand. Setelah tertarik dan mulai mengikuti keaktifan brand, diharapkan mereka bisa melakukan sebuah transaksi.
Hal kedua yang bisa dijadikan kiat dalam membangun interaksi konsumen dengan VR dan brand yaitu melalui pengalaman yang berbeda dan berkesan. Cerita yang ditampilkan dalam bentuk tampilan visual 360 derajat diharapkan bisa memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi konsumen.
Konsumen bisa merasakan sebuah sensasi dan pengalaman yang berbeda dibandingkan hanya sekedar menonton iklan video biasa, Billboard bahkan selembar kertas pamflet. Selain itu dengan menggunakan VR, konsumen bisa mencoba langsung sebuah produk tanpa secara langsung.
Dengan memberikan pengalaman yang tak terlupakan ini, juga akan membantu meningkatkan brand aweness bisnis.
Salah satu tantangan dalam memanfaatkan VR yaitu banyak orang yang belum familier dalam menggunakan alat ini. Hal ini harus didorong oleh berbagai brand yang melibatkan VR dalam bisnisnya melalui iklan yang lebih unik dan menarik.
Selain mempromosikan produk, Anda juga perlu menjelaskan bahwa bisnis Anda sudah menggunakan teknologi yang canggih dalam melakukan transaksi produk. Dimana konsumen juga bisa berkontribusi untuk menggunakannya.
Interaksi antara konsumen dan brand dengan memanfaatkan teknologi VR semacam ini bisa bekerja lebih efektif jika bisnis kamu juga ingin membangun interaksi konsumen dengan VR secara lebih nyata melalui berbagai kanal yang dimiliki. Bagaimana menurut Anda? Menarik bukan?