Di era digital yang terus berkembang, teknologi Augmented Reality (AR) telah menjadi salah satu alat yang paling menarik dan bermanfaat dalam dunia bisnis. Augmented Reality memungkinkan penggabungan antara dunia fisik dengan elemen virtual, menciptakan pengalaman yang imersif dan interaktif bagi pengguna.
Dalam konteks bisnis, AR dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari pemasaran, penjualan, hingga pengalaman pelanggan.
Artikel ini akan menjelaskan cara kerja Augmented Reality dalam membantu bisnis di era digital, termasuk teknologi yang digunakan, dan fungsi AR untuk bisnis.
Pada dasarnya, teknologi satu ini merupakan penerapan virtual dengan proyeksi dunia nyata yang terintegrasi realtime. Konsepnya adalah merealisasi dunia virtual yang menggabungkan dunia nyata dengan unsur digital, seperti gambar, suara, video, dan juga teks.
Dalam teknologi ini, objek fisik yang nyata akan tetap Anda tampilkan dengan elemen digital yang membaur melalui layar ponsel atau proyektor. Memanfaatkan teknologi ini akan menciptakan pengalaman baru yang menarik, walaupun hanya menggunakan perangkat ponsel saja.
Ketika mempelajari cara kerja Augmented Reality, pastinya akan membantu bisnis menjadi lebih mencolok di era digital ini. Penerapan teknologi ini biasanya berupa aplikasi simulasi, game, edukasi, hingga tools pemasaran atau promosi produk.
Pengembangan teknologi AR untuk bisnis dapat memberikan banyak manfaat, karena ada banyak fungsi menarik seperti:
Ketika penerapan teknologi AR, pastinya pelanggan akan mendapatkan pengalaman yang lebih interaktif dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Contohnya, dengan menerapkan AR untuk menjual furniture seperti IKEA. Ini akan jadi daya tarik tersendiri yang bisa membuat engagement pelanggan meningkat.
Penggunaan AR sebagai senjata tambahan untuk pemasaran produk akan membantu meningkatkan brand awareness. Melalui promosi yang menarik dan inovatif, pastinya akan meningkatkan rasa penasaran publik. Inilah yang membuat teknologi ini sangat bersahabat untuk pengembangan produk baru.
Saat Anda mendalami cara kerja augmented reality, memanfaatkannya pada bisnis Anda dapat terealisasi dengan lebih baik. Melalui peningkatan engagement, pastinya akan memicu peningkatan angka penjualan. Karena banyaknya pelanggan yang masuk dan tertarik.
Dalam beberapa kasus, penggunaan AR juga sangat membantu dalam menekan pengeluaran bisnis. Contohnya seperti prototipe produk secara virtual, mengurangi beban pembayaran training, serta mengurangi risiko jika melibatkan produk atau barang yang mahal.
Fungsi berikutnya yang bisa Anda manfaatkan adalah sebagai media informasi dan edukasi, baik untuk pelanggan maupun para pegawai training. Sehingga Anda tak perlu mengulangi penyampaian informasi yang sama. Karena AR yang Anda terapkan pada bisnis dapat menyediakan informasi tersebut.
Sebelum mempelajari cara kerja augmented reality, ada baiknya Anda mempelajari beberapa jenis AR yang bisa dan cocok untuk bisnis yang Anda kembangkan saat ini, berikut uraiannya:
Jenis AR ini merupakan yang paling umum dan paling mudah Anda temukan. Karena menggunakan suatu objek atau marker sebagai titik referensi untuk menampilkan konten digital. Marker yang bisa Anda gunakan biasanya berupa barcode, gambar, atau bentuk lain sesuai kebutuhan Anda.
Melalui penerapan jenis teknologi ini, pastinya akan memudahkan Anda menampilkan informasi tambahan yang bersifat monoton atau menampilkan produk dalam bentuk 3D. Contoh penerapannya bisa Anda jumpai pada hadiah snack atau beberapa produk yang menyertakan barcode agar terhubung ke aplikasi atau informasi tertentu.
Berikutnya ada pengembangan AR yang tidak memerlukan marker atau titik referensi khusus untuk menampilkan konten digital yang Anda inginkan. Cara kerja augmented reality ini adalah dengan menampilkan konten pada lokasi yang Anda tentukan. Caranya dengan penanaman sensor yang terpasang pada perangkat Anda.
Jenis AR ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan deteksi lingkungan, seperti navigasi atau aplikasi untuk memvisualisasikan produk dalam lingkungan nyata. Contohnya seperti penerapan lokasi bisnis pada GMaps yang bisa otomatis meminta review ketika Anda mengunjungi lokasi tertentu.
Ada juga jenis AR yang menggunakan proyektor untuk menampilkan konten digital tambahan pada suatu objek fisik. Contohnya, proyektor dapat digunakan untuk menampilkan konten promosi atau informasi tambahan pada suatu produk yang diletakkan di etalase toko.
Penggunaan aplikasi ini cukup menarik bagi pelanggan, karena bisa melakukan simulasi langsung. Contohnya seperti aplikasi L’Oreal Makeup Genius dan juga Skoda Virtual Showroom. Di mana mereka memanfaatkan AR yang tertanam pada proyektor untuk presentasi.
Jenis terakhir yang bisa Anda manfaatkan adalah penggabungan konten digital dengan dunia nyata secara langsung. Melalui teknologi ini, Anda bisa mengganti sebagian bahkan seluruh tampilan
sesuai perintah yang Anda berikan.
Misalnya, aplikasi AR dapat menampilkan tampilan informasi yang terkait dengan suatu objek nyata dan dilihat melalui kamera smartphone. Contoh mudahnya seperti pada aplikasi Pokemon Go, Google Translate dari foto, serta beberapa aplikasi AR education lainnya.
Agar bisa membuat aplikasi yang baik, ada baiknya Anda mempelajari cara kerjanya dengan seksama. Dalam pengembangannya, teknologi AR akan melalui beberapa tahapan seperti berikut:
Hal pertama yang akan Anda lalui adalah pengenalan citra, di mana Anda akan mengenalkan marker sebagai referensi penempatan informasi. Namun, untuk beberapa jenis selain marker, biasanya penggunaan objek fisik bisa jadi solusinya. Walaupun akan lebih sulit dalam pengembangannya.
Berikutnya dalam perangkat AR harus Anda tentukan posisi dan orientasi pengguna, serta objek dalam area jangkauan. Khususnya jika Anda mengembangkan aplikasi berbasis sensor. Seperti GPS, accelerometer, dan giroskop.
Perangkat AR yang Anda gunakan juga harus mampu atau kompatibel. Khususnya untuk mendeteksi objek nyata yang terlihat melalui kamera atau sensor lain.
Analisis citra dalam cara kerja augmented reality, berguna untuk mengenali dan membedakan objek satu dengan lainnya. Sehingga aplikasi dapat menampilkan tampilan yang lebih realtime, melalui pemetaan 3D yang akan Anda lakukan.
Setelah pemetaan 3D selesai, sistem akan menerjemahkan perintah dan menampilkan konten digital yang Anda tanamkan. Tentunya berdasarkan sudut pandang pengguna, seperti yang sudah Anda program sebelumnya.
Dalam beberapa aplikasi, pengguna dapat berinteraksi dengan konten digital melalui perangkat AR. Contohnya, pengguna dapat memutar, memperbesar, atau memindahkan objek secara virtual.
Itulah informasi dan cara kerja Augmented Reality yang bisa Anda manfaatkan untuk bisnis. Sekarang Anda bisa memberikan suasana lebih menarik melalui virtual tour untuk meningkatkan minat pelanggan. Untungnya, harga jasa virtual tour cukup bersahabat, apalagi jika Anda memanfaatkan layanan dari Pointbox.
Hubungi kontak Pointbox untuk informasi lebih lanjut mengenai jasa di Pointbox. Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim kami sebelum memutuskan pembelian paket yang Anda inginkan.