Dunia kesehatan jadi salah satu aspek utama yang punya nilai penting bagi instansi atau negara. Dengan begitu, tak heran jika seiring bertambahnya waktu terdapat berbagai macam kemajuan.
Adanya istilah baru yakni virtual dan augmented reality dalam bidang kesehatan seperti yang ada di penyedia jasa virtual tour terpercaya.
Apa maksud dari kedua istilah baru tersebut? Bagaimana manfaat dari keduanya untuk kemajuan di bidang medis? Kenali lebih dalam terkait tersebut istilah melalui uraian berikut.
Virtual dan Augmented Reality dalam Bidang Kesehatan
Kedua istilah yang berhubungan dengan teknologi ini menjadi salah satu hal baru di dunia kesehatan. Hal ini tentunya tidak luput dari hasil penelitian yang telah teruji hingga sedemikian rupa untuk memajukan ilmu dan teknologi pada bidang kesehatan.
Tentunya hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempermudah tenaga medis dalam menjalankan tugas.
Adapun, istilah Virtual Reality (VR) umumnya berhubungan dengan dunia hiburan dan berfungsi sebagai alat bantu untuk menonton video 360 derajat. Namun, terdapat pembaharuan yang signifikan terkait dengan peranan VR untuk dunia medis yang memberikan inovasi baru.
VR mampu memadukan dunia nyata dengan dimensi virtual. Teknologi ini memungkinkan seseorang untuk merasakan situasi tertentu secara langsung.
Dalam dunia medis, teknologi virtual reality ini berperan penting dalam memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan dan para pekerja di dunia medis dalam menjalankan perannya.
Terdapat pula, Augmented Reality (AR) dalam dunia kesehatan yang memiliki mekanisme kerja berupa penggabungan objek dalam dunia maya dengan dunia nyata. Hasil dari visualisasi augmented reality ini adalah 3D virtual.
Beberapa peranan penting teknologi VR dalam dunia medis antara lain:
Saat ini, VR menjadi salah satu metode pembelajaran bagi para mahasiswa kedokteran. Melalui teknologi ini, tentunya para calon dokter dapat lebih mudah melihat visualisasi anatomi tubuh manusia.
Pada sistem virtual reality ini, visualisasi gambar terjadi secara real sehingga calon dokter mampu merasakan secara nyata berbagai permasalahan yang terjadi.
Hal ini menjadi terobosan baru bagi dunia medis untuk memberikan pelatihan yang berkualitas bagi pihak utama yang berperan penting dalam menangani kondisi kesehatan pasien.
Salah satu contoh peranan VR bagi proses pembelajaran para calon dokter yaitu ketika proses bedah cadaver.
Dalam kondisi lain, VR juga berperan dalam proses operasi kompleks, misalnya bedah saraf. Dalam hal ini, seluruh data hasil CT Scan, MRI, dan ultrasound terintegrasi dalam VR sehingga mampu memberikan hasil yang nyata dalam proses pembedahan.
Selain itu, terdapat pula kamera yang berada dalam tubuh yang berperan memberikan informasi bagi dokter bedah. Dari sini, Anda bisa menemukan bahwa virtual dan augmented reality punya peran besar dalam bidang kesehatan.
Hal lain yang menjadi peranan penting dari virtual reality ini yaitu mengalihkan perhatian pasien dalam melakukan rehabilitasi. Terutama bagi pasien yang mengalami nyeri parah atau saat pemulihan dari transplantasi kulit.
Tak hanya itu, virtual reality ini juga dapat menjalankan perannya dalam memudahkan pasien melakukan olahraga dan terapi fisik. Hal ini membuat waktu pemulihan pasien lebih cepat sehingga mampu meminimalkan biaya pengobatan yang harus pasien keluarkan.
Bahkan, VR juga mampu mendorong pasien untuk lebih bersemangat dalam menjalani terapi, membuat pasien termotivasi, dan memudahkan aktivitas terapi.
Manfaat lain dari VR ini adalah memberikan bantuan dalam identifikasi masalah penglihatan. Identifikasi ini mulai dari dasar pemeriksaan mata hingga identifikasi gejala gegar otak.
Salah satu contohnya adalah Rye-Sync yang berperan dalam memberikan perlindungan terhadap mata. Hal ini juga telah mendapatkan penghargaan dari FDA sehingga terbukti secara klinis dalam menjalankan fungsinya pada dunia kesehatan.
Beberapa peranan AR dalam dunia medis antara lain:
Augmented reality memang dirancang untuk memberikan informasi virtual melalui fasilitas pertukaran informasi. Adanya teknologi ini membentuk para ahli bedah dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan peningkatan terhadap keberhasilan dokter dalam melakukan operasi.
Namun dalam sistem kerjanya, augmented reality tidak bhttps://pointbox.id/isa bekerja secara mandiri. Dengan kata lain, para tenaga medis terutama dokter harus mampu melakukan kolaborasi dengan teknologi tersebut supaya komunikasinya lancar hingga akhirnya mampu menghasilkan informasi yang akurat.
Dalam hal ini, AR bekerja dengan memandu dokter dalam melakukan proses operasi atau saat bekerja di lapangan.
Teknologi ini juga berperan penting saat tenaga medis terutama dokter melakukan proses pengoperasian pada pasien. Augmented reality mampu mengetahui pembuluh darah, organ, dan memberikan laporan berupa diagnosis tubuh secara akurat.
Hal ini tentunya bisa dimanfaatkan oleh para dokter sebelum melakukan proses pengoperasian. Dengan begitu, tenaga medis akan bisa mengetahui informasi terkait dengan penyakit, kondisi di dalam tubuh pasien, dan hal apa yang perlu mereka lakukan saat proses pengoperasian.
Dengan kata lain, hadirnya augmented reality mampu mengoptimalkan kerja dokter dan tenaga medis lain ketika proses operasi berlangsung. Sehingga, hal ini juga mampu meminimalkan kejadian kematian pasien saat di meja operasi.
Peranan lain dari AR dalam dunia medis yaitu sebagai telekonferensi antara pasien dengan dokter. Dalam hal ini, AR mampu menjadi alat perekam suara secara interaktif, memperoleh suara maupun rasa sakit, serta memberikan diagnosis secara akurat.
Hal ini tentunya bisa mempermudah komunikasi antara pasien dengan dokter. Bahkan, teknologi tersebut juga mampu memberikan kemudahan bagi dokter dalam mendiagnosis pasien apakah mengalami suatu penyakit tertentu atau tidak.
Fungsi lain dari AR ini yakni memberikan visualisasi 3D bagi kondisi kesehatan pasien. Bahkan, teknologi ini juga mampu memberikan laporan terkait catatan kesehatan dan melakukan pelacakan informasi kesehatan pasien sehingga proses pelatihan atau rehabilitasi dapat berjalan dengan lebih mudah.
Dengan begitu, AR juga dapat membantu dokter dalam menjalankan kerjanya. Melalui sistem teknologi ini, dokter dapat mengamati pergerakan pasien selama proses rehabilitasi atau terapi fisik serta memberikan sistem perawatan yang lebih baik lagi.
Dalam menjalankan fungsinya, tentunya VR dan AR memerlukan alat yang mampu menyokong daya kerjanya. Beberapa alat tersebut meliputi komputer, head mounted display (HMD), dan marker.
Dengan hadirnya ketiga alat tersebut, pihak medis dapat melakukan kolaborasi dengan teknologi tersebut untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien secara optimal.
Dari penjelasan tersebut, bagaimana pendapat Anda terkait dengan inovasi VR dan AR dalam dunia medis ini? Bukankah hal ini mampu menjadi terobosan baru untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di negeri tercinta?
Tentunya pengaplikasian virtual dan augmented reality dalam bidang kesehatan ini membutuhkan kolaborasi yang baik dengan dokter. Maka dari itu, pengetahuan dokter dalam menggunakan kedua teknologi ini pun berperan penting dalam proses pemeriksaan.